Kamis, 25 September 2008

Variasi Chery QQ

Pengalaman saya menempuh Jakarta - Surabaya pp dengan mengendarai cheryQQ sepertinya memberikan banyk ispirasi macem-macem. Tentu aja yang ada kaitannya dengan urusan mobil yang saya kendarai dari pagi hingga malam hari, menempuh kota-kota kecil di wilayah Jawa Barat hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satu insipirasinya tentu saja pingin banget melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi, selain uji nyali juga pingin uji ketangguhan si mungil yang ternyata sangat nyaman bila menggelinding dijalan mulus bebas hambatan (bukan tol ya). Kalau di Tol jelas sudah, asalkan jangan bersaing dengan mobil-mobil lain yang berada di atas kelasnya.
Selain pingin jalan lebih jauh, maksudnya bertualang bersama chery, saya juga jadi mengidam-idamkan bila mobil ini dimodifikasi agar penggunaannya bisa lebih nyaman, apalagi saat dibawa keluar kota dengan medan jalan yang tak mulus. Buat saya cherry itu sangat nyaman dikemudikan keluar kota, ketimbang dalam kota. Entah kenapa mesinnya terasa lebih mulus bila berjalan lancar ketimbang mesti mengantri lantaran macet. Bila macet suara gerungan mesin jadi lebih terasa, selain itu tarikan pertama mesin menjadi kurang nyaman. Atau saya aja yang belum tune...istilahnya, dengan mobil mungil ini. Mungkin kalau sudah ketemu slahnya bakalan mantap abisss. Itu sebabnya saya selalu berusaha menyelami apa yang menjadi kekuaranagn si mungil dan apa kelebihan si mungil ini juga...deee...pacar kaleeee! Habis mo ngomong apa lagi gue udah cinta mati sama chery, jadi ya di kolp-klop in ajeee.
Oh ya untuk urusan inspirasi, dalam bayangan saya juga sepengalaman membawa chery menempuh jalur jalan berlubang adalah niatan mengganti pernya atau apa tuh namanya softbeker...entahlah gue nggak ngarti omongan mesin mobil. Pokoknya bagaimana chery bisa sedikit meredam bantingan mobil saat roda masuk ke jalan berlubang. Soalnya seperti pengalaman betapa menderitanya mobilku saat jalan berlubang dan saya nggak ngelihat, akibatnya...ngedubraaakk! Wuiiiih...kalau saya akibat itu bisa sedikit diredam lewat per yang empuk mungkin akibatnya jadi nggak begitu dasyat. Saya coba tanya ke bengkel di Sunter mungkinkah chery diberi variasi lainnya, untuk memberi kenyamanan lebih, nyatanya Chery belum menyediakan variasi atau aksesori selain standart yang kita terima. Kalau mau ganti sendiri...? Resiko ditanggung sendiri alias berpengaruh pada garansi 3 tahun yang diberikan. Yaaaaa.....gimana dong???

Selengkapnya...

Rabu, 24 September 2008

Barring Kompresor Chery

Perjalanan Jakarta - Surabaya dan juga Surabaya - Jakarta memang berjalan sukses, tak sedikitpun mobil ngadat atau cari perhatian. Perjalanan berlangsung mulus dan menyenangkan, saya seakan meluncur di jalan bersalju, smooth...gicu lho. Bahkan badan ini menolak untuk istirahat lantaran cheryku berjalan seakan ditiup angin belakang.Itu sebabnya saya tak beristirahat sepanjang Semarang Surabaya. Istirahat cuma dilakukan di Semarang setelah meluncur dari Jakarta tanpa henti, termasuk tanpa isi bensin.
Setibanya di jakarta mobil pun dalam keadaan sempurna, tak satu bunyipun yang mengganggu. Baru terasa aneh setelah tiga hari kemudian, saya mendengar bunyi yang sedikit menggerung. Untuk memastikan keadaan saya langsung periksakan ke Sunter, ternyata menurut petugas yang selalu ramah bila saya datang berkunjung ada masalah pada barring kompresor ac, menurutnya tak ada kaitan dengan perjalanan jauh yang baru saja saya lakukan. Itu hal biasa yang terjadi pada satu dua mobil saja. Jadi tak perlu mencari kesalahan jauhnya jarak tempuh chery.
Selang seminggu kemudian saya kembali ke Sunter untuk memperbaiki chery tersayang, dan karena menjelang lebaran bengkel full...terpaksa cheryku menginap. Hari ini karena baru sempat sorenya baru kujemput. Kini suaranya mulus kembali selain itu ac bertambah dingin. Jangan sakit lagi ya cheryku...
Selengkapnya...

Selasa, 23 September 2008

Mudik Bersama Chery

Hai...bagi mereka yang memiliki Chery, si mungil tersayang ini dan berencana akan pulang kampung tentunya bersama chery kesayangan nggak perlu khawatir. Paling enggak begitulah promosi petugas di bengkel Sunter saat saya memperbaiki Cherry saya yang barring kompresornya agak bunyi sepulangnya dari Surabaya.
Menjelang lebaran ini rupanya mendadak bengkel Chery di sunter kebanjiran pemilik Chery, sepertinyamasing-masing mempersiapkan diri untuk bertempur di Lebaran nanti. nah, ketika saya datang ke sana rupanya tersedia pengumuman yang memberikan kabar baik. Sehubungan urusan mudik!
Ternyata Chery juga buka posko 24 jam nonstop! Jadi bagi pemudik yang menggunakan Chery nggak perlu khawatirlah, karena petuga selalu siap 24 jam di posko-posko yang sudah ditentukan. Seperti di Sunter 08121238199, Puncak 0813 86269252, Cikampek 0813 86269253, Bandung (ERA) 022 5208000, Cirebon 081386269256, Purwokerto 081386269257, Semarang 081386269258, Yogyakarta 0813 86269259, Solo 0813 86269260, Surabaya 081386269262, Banyuangi 0813 86269270, Denpasar 081386269272. Nah, selain itu bagi pengguna Telkomsel cukup menekan akses 6336 melalui ponselnya tentu, maka langsung akan tersambung ke bengkel Chery terdekat yang akan langsung merespon keluhan customer. Semoga saja betul ya...nggak tulalittt...
Tetapi program Indomobil sendiri yang membawahi beragam merek termasuk Chery juga membuka posko yang antara lain menyediakan tempat istirahat sejenak dan minuman bagi custumer. Selain itu kabarnya posko mudik akan memberikan bantuan bagi kendaraan yang mengalami gangguan dan kalaupun perlu perbaikan ditempat, customer akan dibebaskan dari biaya service...semoga begitulah adanya. Jadi selamat mudik, jangan lupa Cherynya dibawa...yuuuuk!

Selengkapnya...

Senin, 22 September 2008

Hampir Saja Cheryku Remuk

Memang melaju di jalan pantura, atau jalan luar kota tak semudah melaju di jalan dalam kota atau jalan tol. Bersaing dengan sedan atau mobil-mobil roda empat sih biasa, tetapi kalau sudah adu kebut sama mobil-mobil beroda lebih dari empat walah...butuh keahlian, kecermatan dan juga ketrampilan! Saya punya pengalaman mengerikan saat berada di kota Cirebon, bukan dalam kotanya, melainkan di jalur luar kota yang banyak dilalui bis dan truk-truk berbadan amat besar. Sehingga mobil saya terlihat seperti kutu saja. Dan apa yang kita dapatkan dari pelajaran teori saat mengambil SIM di Polda nampaknya berbeda bila berada di lapangan. Mobil-mobil berbadan super gede itukah seharusnya selalu berada di jalur kiri, apalgi mereka umumnya melaju dengan kecepatan sedang lantaran saratnya beban. Tapi yang terjadi truk-truk besar itu kerap berada di jalur kanan dan sedikitpun tak ingin pindah ke jalurnya yang seharusnya.
Namun, ulah truk-truk besar gandengan lagi, mungkin masih bisa diterima karena mereka biasanya bertingkah sopan, dan bisa mengalah bila bersaing dengan mobil-mobil kecil. Tetapi yang tak bisa berlaku sopan adalah, bis-bis luar kota, yang biasanya dikemudikan dalam keadaan sangat kencang. Dan kendaraan jenis ini tak pernah mau mengalah! Kalau ingin melewati mobil kita, maka tak segan-segan ia memepet sembari membunyikan klakson yang kerasnya minta ampun. Nyebelin...banget-banget!
Nah, pengalaman saya yang paling mengerikan adalah saat saya mau melewati truk trailer gandeng yang ada di jalur kanan, saya mencoba menginjak gas sekaligus mengikuti bis luar kota yang juga berniat melewati truk tersebut. Saya atur posisi memepet bis dari arah belakang, tapi rupanya pada jalur kiri sebuah truk sedang berhenti, membuat bis membanting setir melewati truk trailer sekaligus menghindar dari posisi truk yang berhenti,Chery sayalah yang kemudian terjebak. Posisi sudah sedemikian terjepit antara truk berhenti dan trailer yang mau saya lewati. Bersyukurlah sang supir truk trailer mengerti situasi saya yang sedang berada di ujung tanduk, ia segera menginjak rem kuat-kuat memberi kesempatan kepada saya untuk lolos dari jepitan yang tragis itu. Simungil Chery saya kemudian melesat dari himpitan yang mengerikan, lutut saya gemetar...saya pun selamat!

Selengkapnya...

Berapa banyak Bensin Chery Jkt - Sby?

Ya...pasti pingin tahu kan berapa banyak sih bensin yang terpakai selama perjalanan Jakarta - Surabaya? Pokoknya seinget saya ketika berangkat dari Jakarta penunjuk jarum di posisi atas, meski sebenarnya ketika saya isi full, mobil masih saya pakai ke Cibubur dari Kebon Kacang, lalu ke Kebayoran dan kembali ke Kebon Kacang. Begitulah...Nah dengan kondisi tangki sepenuh itulah saya bawa mobil ke Surabaya.Ketika tiba di Purwodadi saya mengisi bensin sebanyak Rp182.000,- ya isinya sekitar...? berapa ya? ha...ha...pokoknya tangki menjadi full kembali. Saya nggak mengisi bensin lagi sepanjang jalan ke Surabaya. Memang kalo soal irit chery nggak usah diragukan lagilah.
Pulangnya, saya mengisi full di Blora, karena pada awal keberangkatan saya dari Surabaya tangki besin terisi separo. Di Blora saya mengisi Rp 200.000,- dan mengisi kembali ketika berada di tol Cikampek sebesar Rp 210.000,-, dengan kondisi tangki full itulah saya tiba dijakarta, jarum penunjuk bensin belum juga bergerak saat chery memasuki bundaran HI, 200meter dari rumah saya.

Selengkapnya...

Chery Melesat di Jalur Pantura

Dengan chery saya melesat melalui jalur pantura, diiring tatapan sang mentari yang masih tersenyum malu-malu. Ketika berada di jalan tol Cikampek, segalanya masih sangat menyenangkan, yah namanya juga jalanan mulus hambatannya cuma kendaraan yang melaju lurus satu arah, jadi oke-oke ajalah. Namun selepas Cikampek, memasuki jalur bebas di Sukamandi, mulailah terasa persaingan antara Daud dan Goliat. Sikecil dan si raksasa, namun sekali lagi bersyukur badan mungil chery membuat saya leluasa menyelip ke kanan dan kiri.
Menurut saya untuk ukuran mobil kecil dengan kecepatan maksimal yang terbatas chery termasuk lumayan hebat. Memang dibanding dengan kelas kijang dan sedan lainnya dia selalu kalah cepat, namanya juga mibil di bawah 1000cc, tapi dengan mobil-mobil gede alias truk atau container, chery mampu mengalahkan kecepatan mereka, apalagi dengan tubuh mungilnya ia mampu menyusup selincah kancil.
Perjalanan Jakarta-Semarang saya babat tanpa istirahat, dari Jakarta 5.30 pagi sampai Semarang tiba jam 1.30 siang. Sungguh saya enggak merasa capek mengendarai mobil chery ini, buat saya persis seperti nyetir bom...bom car! Jadi enjoy...banget.
Nggak usah kaget kalau saya bisa nyetir tanpa henti Jakarta Semarang, saya nggak merasa memaksakan diri atau ngejar waktu, semua saya lalui dengan santai, saya sendiri terkaget-kaget ketika arah petunjuk menyebutkan saya sudah masuk kota Semarang...lho! Di semarang saya istirahat di pinggir jalan tol, lokasi rest area, sekitar satu jam, setelah itu go...arah Purwodadi, saya memilih ke Surabaya melalui jalur Purwodadi - Blora - Bojonegoro - Lamongan - Gresik...Surabaya.
Selengkapnya...

Selasa, 09 September 2008

Ke Surabaya Naik Chery

Ya betul belum lama ini, tepatnya tanggal 2 September 2008 jam 6.30 pagi saya beranikan diri mengendarai Chery tersayang saya ke Surabaya. Karena bukan tanggal merah alias bukan hari libur, maka perjalanan kali ini saya tanpa teman, atau pendamping. Maka jadilah saya menyetir sendirian, berteman minuman dan makanan juga permen loli pengusir kantuk. Pada awal perencanaan terus terang ada keraguan, sanggup nggak ya nih mobil imut ini menempuh medan Jakarta-Surabaya? Kabarnya jalan raya pantura sudah lumayan mulus, tetapi dari Semarang ke sononya, walah menurut kabar terakhir bagai lautan di bulan Oktober!
Menurut cerita lagi, bis-bis berbadan super gede aja pada kerepotan menghadapi lubang-lubang yang mirip kubangan. Belum lagi truk-truk biangnya mobil gede pada ambil posisi berjalan bak keong siput lantaran jalanan yang rusak paraaaah!
Lalu kenapa saya mesti nekad juga? Namanya juga bertualang, sambil nguji nyali, pada saat umur sebegini masih sanggup nggak ya nyetir mobil sendirian Jakarta-Surabaya pulang dan pergi. Kalo sanggup wuihhh...asyik itu artinya nggak percuma lahir kedunia, berani mencoba hal-hal yang diluar pemikiran manusia rata-rata.
Maka saat keberanian saya munculkan, rencana dimatangkan, persiapan disediakan meluncurlah saya bersama Chery kesayangan, si biru kebanggaan.
Selengkapnya...