Sabtu, 19 Juli 2008

Chery Dengan Bensin Minim

Aku punya pengalaman nih, Sabtu 19 Juli 2008 seperti biasa melakukan perjalanan rutin dari rumah di Kebon Kacang menuju Cibubur. Perjalanan rutin ini dilakukan setiap seminggu sekali untuk menjemput orang tua ke gereja di Kebayoran. Nah, pagi itu sekitar pukul 8.15 menit, aku pun menyiapkan kendaraan. Buka penutup lalu memanaskan mesin.

Saat mobil Cheryku yang berwarna biru ngejreng itu mengelinding dengan mulusnya baru tersadar setelah melirik ke arah jarum penunjuk di dasboard. Ternyata bensinnya tinggal dua strip menuju batas akhir. Huih...gimana nih, apa isi di pom dekat Gereja Theresia (pom paling dekat dengan rumah) atau di pom cibubur yang bisa pakai debit bca. Pikir punya pikir kok ya lebih enak ngisi di cibubur ya, selain bisa pakai debit juga sekalian ngetes mampu nggak ya dalan kondisi menjelang akhir hayatnya menempuh perjalanan ke Cibubur???.
Maka meluncurkan aku menuju Cibubur, karena untuk pertama kali berada dalam kondisi seperti itu maka rasa was-was dalam dada tetap aja dung...ciut...dung ciut...lha kalau tiba-tiba ngambek di tol alangkah mahalnya biaya yang harus ditebus. Itu sebabnya kuputuskan untuk mengendarai Cheryku tanpa AC. Kebetulan udara nggak terlalu menyengat, agak sejuk malah. Itu sebabnya jendela cukup dibuka sekitar 10 senti saja, biar nggak kehabisan oksigen.
Tau kah apa yang terjadi, ternyata sepanjang perjalanan ada sensasi tersendiri yang kurasakan, mobil chery tercinta itu nyatanya melaju dengan sangat mulusnya dan mengelinding seolah tanpa beban. Apalagi pada perjalanan itu jalan tol agak sepi, sehingga chery melaju seakan tanpa hambatan. Sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan. Mungkin disebabkan tangki kosong sehingga beban si mobil berkurang sehingga dia begitu ringannya. Dan suara mesin mobil pun terdengar lebih halus...pokoknya pengalaman pagi itu perjalanan dengan chery dengan bensin dua strip menjelang empty...jadi menyenangkan. Di Cibubur di pom bensin, mobil pun diisi full 35 liter!

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Mau nanya nikh, sejak beli saya selalu isi pertamax, petronas atau shell. Hanya sekali-kali bila darurat kehabisan bensin, saya baru berani isi dengan premium pertamina, itupun hanya sedikit. Takut jebol mesinnya karena saya khawatir cheryy QQ pakai cathalict converter yg akan menyaring timbal. Teman saya pakai honda freed baru beli beberapa bulan sudah jebol karena pakai premium. Tolong berbagi pengalaman pakai premium untuk cherry, jebol nggak dan sudah berapa lama pakai premium. thanks

Unknown mengatakan...

Nggak usah kawatir dengan si imut yang namanya chery qq itu, awalnya sayapun juga ragu setelah beli dari orang lain, tetapi dengan percaya diri saya bawa si imut th. 2008 itu dari Tangerang ke Pangandaran nonstop, pulang pergi lagi....tanpa adanya persiapan untuk perjalanan jauh seperti tune up dll. waktu tempuh 9 jam 12 menit, selama dijalan enjoy banget baik di toll maupun di nagrek, lancar2 aja, cukup pakai bbm premium aja, bahkan sampai di Tangerang lagi hingga sekarang (sudah tiga bulan) si imut OK2 aja seperti biasanya, gak ada tuh yang namanya rewel apalagi ngambek...gak nyesel deh beli cherry qq.